Ibu Mertua yang Seksi

Pada suatu hari saya berkenalan dengan teman sekampus saya, sebut saja namanya bunga, semenjak saya membantu bunga waktu di marahi sama senior, hubungan saya menjadi dekat, sampai akhirnya kami pacaran, bunga anak yang baik baik, jangankan bermimpi untuk mencumbunya untuk memegang tangannya saja sangat sulit untuk dilakukan, karena itulah saya cinta dengannya tetapi terkadang disaat teman saya bercerita tentang hal hal yang menumbuhkan birahi, saya ingin sekali bunga bisa mengerti saya, tetapi tetap bunga tidak mau, pada suatu hari bunga memperkenalkan saya dengan keluarganya, saya bersalaman dengan adik, ayah, dan ibunya, nah disaat itulah saya melihat ibunya bunga yang hanya memakai mini dress dan suaranya yang membangkitkan gairah, ditambah lagi ibunya bunga sepertinya ingin mencumbu saya, pada malam itu saya ingin menjemput bunga untuk mengajak bunga keluar, tetapi ibunya bunga yang keluar dengan memakai mini dress yang pendek dan transparant, sehingga kelihatan pakaian dalamnya.
saya : "malem tante?"
ibu bunga :"malem silahkan masuk, cari bunga ya?"
saya :"iya tante, apa bunganya ada?"

ibu bunga :"waduh kebetulan bunganya lagi pergi cari makanan untuk tante"
saya :"lama gak atnte" *bertanya mengharap
ibu bunga :"biasanya sih 2 jam lagi baru pulang"
saya :"bapak dan adik mana tante?" *bertanya menyapa
ibu bunga :"wah, kebetulan bapak tugas keluar kota dan adik besok libur, jadi adik juga ikut bapak tugas"
saya :"oh, begitu ya"
tidak lama kemudian ibu bunga membuka mini dressnya, dan meminta saya memijitkan punggungnya.
ibu bunga :"tolongin tante dong"
saya :"wah, nggak enak tante"
ibu bunga :"gak apa apa kok, udah gak ada lagi yang ngeliat kita"
saya :"ntar bunganya pulang tante"
ibu bunga :"bunganya udah tante telepon, tante suruh dia beli makanan yang jauh"
saya :"saya masih nggak enak tante"
ibu bunga :"yaudah, saya tunggu kamu diatas, jika kamu dalam 10 menit tidak naik dan masuk kekamar saya, maka kamu tidak boleh lagi pacaran dengan anak saya"*nada mengancam
saya :"iiiiiya tante"
disaat itu saya mulai berpikir tentang bunga yang jauh kepribadiannya dengan ibunya, saya langsung pergi keluar rumah dan berteriak, "maaf tante bukan itu yang saya cari, tapi keikhlasan dan restu yang saya cari" ketika saya membuka pintu sudah ada bunga, adik dan  ayahnya, mereka berkata "kamu lulus ujian di keluarga kami, dan kamu berhak mendapatkan restu seperti yang kamu mau"...